Menunggu πŸ’₯

MENUNGGU

Menepi...
seperti senja jatuh di kaki langit
lambat-lambat hilang tanpa pesan
tidak kabarkan pulang 
pada deretan tunggu di dermaga waktu

Sekujur tubuh...
menahan peluru kenangan
bertubi-tubi menikam tajam
tembusi selembar ingatan
carik dan berlubang

Lalu...
aku bagai angin
terbiar melayang 
terkadang hangat dan dingin
dipeluk sepi yang sering
hanya bisa singgah di bukit
menjenguk rindu 
menitip sedih di muka sore

Dan pulang...
sesat di ranting kering
mengayun putik-putik layu
luruh ke masa lalu
berharap bertemu lagi denganmu
meski kita telah kehilangan cumbu

Pun rindu...
masih menetap 
menjalani hari-hariku
mengintip kisah kemarin
mendengar hening
dari suara angin yang menepuk dan lelah

Sementara aku...
menunggu Tuhan menggantikan hati
untuk air mata ini berhenti
dan luka mati
seperti semula kita tak pernah saling mencintai...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seberapa Inginnya Pun Aku Memeluk Raga Yang Ku Cintai.πŸ’

Aku Akan Menikmati Peran Ku Sebagai Seorang Yang Pernah Menjadi Bagian Dari Kehidupan mu. πŸ’πŸ’

Mimpi Yang Hilang πŸ’